3 Cerita
Harapan Palsu
Sebagai
remaja, kita semua pasti merasakan jatuh cinta. Berawal dari sebuah tatapan
mata lalu turun kehati yang menghasilkan perasaan yang luar biasa.
Dua tahun lalu aku merasakan jatuh
cinta yang pertama. Aku sudah mengenal dia sejak lama, tetapi rasa ini baru
menyapa disaat aku melihat senyumnya yang mempesona.
Saat itu sekolah kami mengadakan
study tour ke Bandung. Saya dan dia duduk berdua dalam satu bus ketika
perjalanan. Canda dan tawa mengiringi perjalanan kami.
Kami sampai disana pada Malam hari.
Saat itu ada acara api unggun. Kami harus buru-buru menuju kesana. Dinginnya
malam menusuk tubuhku. Tiba-tiba sebuah jaket menempel di pundak ku, seketika
aku menoleh ke belakang. Terlihat seorang lelaki berkulit hitam manis dengan
senyuman khasnya. Ternyata itu Steven, lelaki yang selama ini aku suka. Wow!
Perasaanku sangat senang. Ia seolah mengerti keadaanku yang saat itu sedang
kedinginan.
Keesokan harinya, ia mengajakku berjalan-jalan
di sekitar Taman yang berada di sekitar Villa. Persiapan demi persiapan
kulakukan agar aku tampil sebaik mungkin di depan dia. Inilah waktu yang
kutunggu-tunggu. Hatiku berdegup kencang. Dikursi berwarna hijau kami duduk
berdua ditemani dengan kicauan burung dan angin lembut sore hari. Dilihat dari
sikap manisnya kepadaku, dia seperti mempunyai perasaan yang sama denganku.
Sehingga aku merasa menunggu sesuatu yang tidak pasti.
Aku merasa tertipu dengan sikap
manisnya ketika aku tahu bahwa dia sudah memiliki kekasih yang sudah terjalin
selama 5 bulan. Rasa sedih, marah, dan kecewa bercampur menjadi satu. Cukup aku
saja yang merasakan hal ini. Pelajaran yang kudapat dari kisah ini, janganlah
terlalu berharap yang berlebih kepada seseorang, karena jika terjatuh, rasanya
sakit sekali.
TENTANG AKU DAN RASA
Sulit
bagiku untuk menerima kenyataan ini. Rasa yang sudah hancur berkeping-keping
sulit untuk disatukan kembali. Aku seperti tidak percaya lagi akan adanya
cinta. Walaupun sudah disakiti, perasaan ini tetap untuknya. Sejujurnya, aku
benci dengan perasaan ini. Aku baru menyadari cintaku bertepuk sebelah tangan.
Aku telah mencoba untuk berpaling darinya, tetapi itu tak semudah yang
kupikirkan. Bayangannya selalu ada di benakku.
Sejak kejadian ini, nilai ulanganku
semakin memburuk. Aku mengalami penurunan prestasi belajar.
Sampai saat ini pun dia belum menyadari perasaanku. Aku berusaha tegar di depan dia. Ternyata dia hanya menganggapku sebagai sahabat. Tidakkah dia tahu, aku selalu cemburu setiap kali ia menceritakan tentang kekasihnya kepadaku?! Aku merindukan masa-masa disaat kita bersama. Disaat senang, kamu selalu bersama dia, seolah aku tidak ada. Tetapi disaat kamu sedih, kamu datang kepadaku. Aku bagaikan tissue yang selalu menghapus kesedihanmu. Aku yakin kamu tidak pernah merasakan rasa sesakit ini. Haha gak mungkin!
Sampai saat ini pun dia belum menyadari perasaanku. Aku berusaha tegar di depan dia. Ternyata dia hanya menganggapku sebagai sahabat. Tidakkah dia tahu, aku selalu cemburu setiap kali ia menceritakan tentang kekasihnya kepadaku?! Aku merindukan masa-masa disaat kita bersama. Disaat senang, kamu selalu bersama dia, seolah aku tidak ada. Tetapi disaat kamu sedih, kamu datang kepadaku. Aku bagaikan tissue yang selalu menghapus kesedihanmu. Aku yakin kamu tidak pernah merasakan rasa sesakit ini. Haha gak mungkin!
Melupakanmu dari pikiranku itu mudah
saja. Tetapi melupakanmu dari hatiku, itu berbeda cerita. Aku akan tetap
berusaha melupakanmu. Aku yakin aku bisa. Go move on!
HARAPANKU
Aku ingin lepas dari bayang-bayang
masa lalu, karena menurutku melihat ke belakang itu tidak ada gunanya. Aku
berharap di masa yang akan datang, aku menemukan seorang lelaki yang bisa
menerimaku apa adanya. Selalu membahagiakan aku. Aku berharap tidak ada lagi
air mata di kehidupan cintaku nanti. Mengembalikan seluruh prestasi yang dulu
sempat menurun. Aku ingin menjadikan lelaki itu sebagai motivasi, bukan
menjadikannya sebagai alasan aku menangis. Aku tidak mau lemah hanya karena
cinta. Menurutku itu berlebihan. Aku yakin Tuhan akan memberikan jalan terbaik
untukku. Aku akan menutup lembaran hitam dan membuka lembaran putih dengan
semangat baru.
Komentar
Posting Komentar